Sabtu, 04 September 2010
Album Hari Bhayangkara 2010
Gambar Diatas Adalah Gambar Kapolri Jendral Bambang Hendarso Danuri (Kedua) Bersama Jajaran Mantan Kapolri Pada Hari Bhayangkara.
Ini Adalah Gambar Bambang Hendarso Danuri.
Ini Adalah Foto Kapolri Jenderal Polisi Sutanto (kanan) melakukan salam komando dengan Kapolri lama, Jenderal Polisi Dai Bachtiar, seusai acara pelantikannya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara Jakarta, Jumat.
Gambar Ini Saya Peroleh Dari:
http://media.vivanews.com/images/2010/07/01/92269_hut-bhayangkara-polri---bambang-hendarso-danuri-bersama-jajaran-mantan-kapolri.jpg
http://metronews.fajar.co.id/read/103977/10/kapolri-hanya-ajukan-dua-calon
http://www.suaramerdeka.com/harian/0507/09/nas03.htm
Kapolri Hanya Ajukan Dua Calon
SABTU, 04 SEPTEMBER 2010 | 00:29 WITA | 8047 Hits
Share |
Nasional
Kapolri Hanya Ajukan Dua Calon
Jenderal Bambang Hendarso Danuri
JAKARTA -- Satu bulan lagi Jenderal Bambang Hendarso Danuri akan menyerahkan tongkat komandonya. BHD memastikan hanya akan mengajukan dua nama pada Presiden. Setelah itu, SBY akan mengajukannya pada DPR untuk menjalani fit and proper test.
Usai salat Jumat di Mabes Polri, Jumat 3 September, BHD dicecar soal penggantinya oleh wartawan. Berapa calon pak? "Dua, dua saja ya," kata BHD tersenyum.
Siapa namanya dan apa pangkatnya, BHD tutup mulut rapat-rapat. "Nanti, pada waktunya kan akan dijelaskan," katanya. Alumnus Akpol 1974 itu juga belum memastikan apakah nama itu sampai di meja presiden atau belum. "Itu kata wartawan ya, nanti kan saya yang ajukan," katanya.
Kapolri berharap, penggantinya bukan jenderal sembarangan. "Harapannya yang lebih hebat dari saya dong," tambahnya.
Secara terpisah, peneliti Indonesian Police Watch Neta Sanusi Pane menilai, jika tinggal dua nama maka salah satu nama itu pasti Nanan Soekarna. "Tinggal cari satunya lagi, apakah Ito Sumardi, Oegroseno atau Timur Pradopo," katanya.
Nanan sangat berpeluang karena dinilai dekat dengan Kapolri sekarang, BHD. "Saat terjadi insiden demonstrasi anarkistis di Sumut, Nanan tidak dihukum, tapi diselamatkan menjadi Kadivhumas. Dari posisi itu, dia semakin dikenal publik," jelasnya.
Nanan juga sudah berbintang tiga dan merupakan lulusan terbaik Akpol 1978. "Dari penelitian kami, satu-satunya yang mengganjal dia hanya demonstrasi yang memakan korban ketua DPRD itu," katanya.
Nah, calon selain Nanan ini tentu menunggu mutasi September ini. "Sangat tidak mungkin jika calon yang maju ke meja SBY masih bintang dua. Dia harus dinaikkan dulu," jelasnya.
Di jajaran bintang dua, nama Timur Pradopo santer berpeluang. Kapolda Metro Jaya itu juga punya sederet rekam jejak positif. "Tapi, dia pernah menjabat Kapolres Jakarta Barat saat 1998. Tahun itu, terjadi peristiwa penembakan Semanggi," ujarnya.
Lalu, yang terbaru, Timur masih punya pekerjaan rumah untuk mengusut kasus pelemparan molotov di kantor Tempo dan pembacokan aktivis ICW Tama Satriya Langkun. "Kalau itu bisa segera diselesaikan, namanya akan harum," tegasnya.
Figur lainnya adalah Irjen Oegroseno. "Dari polling internal, dia paling didukung,' kata Neta. Oegro sekarang menjabat Kapolda Sumatera Utara. Dia punya integritas tinggi dan tegas," ucapnya.
Salah satunya, saat menjabat Kadivpropam, Oegro berjanji mengusut dugaan rekayasa kasus Aan oleh penyidik. Aan adalah korban penganiayaan karena tidak mau membuat BAP palsu yang diperintah orang kantornya terkait kasus kepemilikan senjata tajam yang dialami bos Aan.
Tapi, bukan tidak mungkin justru Komjen Ito Sumardi yang angkatan 1977 yang diajukan. Selain paling senior, Ito juga punya kedekatan tersendiri dengan SBY. Ito pernah bertugas di Bosnia sebagai komandan kontingen Garuda IX. "Kalau Nanan dan Ito yang diajukan nanti pasti akan ada persaingan 77 dan 78," katanya.(jpnn)
Kamis, 26 Agustus 2010
Hal Yang Aneh……………
Teknologi
21/01/2010 - 16:58
Terpecahkan, Misteri Pita di Tepi Tata Surya
Syamsudin Prasetyo
(CSN.com)
INILAH.COM, Jakarta - Pita luar angkasa berupa emisi partikel energi tinggi ditemukan tahun lalu. Pita itu ditemukan pesawat IBEX NASA mempelajari batasntata surya kita dengan galaksi lain.
Saat ini peneliti telah berhasil mengungkap asal-usul struktur aneh tersebut.
"Kami percaya bahwa pita tersebut adalah sebuah refleksi," ujar Jacob Heerikhuisen, investigator heliofisika NASA dari Universitas Alabama di Huntsville.
"Hal tersebut terjadi di mana partikel angin matahari mengalir keluar menuju ruang antar bintang yang terrefleksikan kembali ke dalam tata surya dengan bantuan sebuah medan magnet galaktik."
Matahari mengeluarkan sebuah pancaran partikel yang disebut sebagai angin surya. Partikel tersebut secara kebetulan berjalan mengarungi tepi tata surya, di mana kemudian masuk ke dalam medan magnet yang kuat dari sisa galaksi yang melempar kembali ke arah berlawanan dari mana berasal.
"Ini adalah temuan yang penting," ujar Arik Posner, ilmuwan program IBEX NASA di Washington DC.
"Ruang antar bintang ada di seberang tepi tata surya yang merupakan teritori yang belum terjamah. Sekarang manusia mengetahui, ada sebuah medan magnetik kuat yang terorganisir hadir tepat di hadapan tata surya."
IBEX adalah pesawat ruang angkasa yang diluncurkan pada bulan Oktober 2008 untuk memonitor atom netral yang dating, yang asalnya miliaran mil jauhnya di titik perbatasan antara tata surya dan wilayah yang dingin dan belum terjamah manusia.
"IBEX akan memonitor pita tersebut dengan seksama dalam beberapa bulan ke depan," ujar Posner. "Kami dapat melihat perubahan ukuran pita dan hal tersebutlah yang menunjukkan bagaimana manusia harus berinteraksi dengan galaksi."
Para peneliti tersebut melaporkan temuan mereka pada tanggal 10 Januari 2010 dalam Jurnal Astrofisika.[ito]
Feb 16, '08 3:37 AM |
Tata surya (bahasa Inggris: solar system) terdiri dari sebuah bintang yang disebut matahari dan semua objek yang yang mengelilinginya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, meteor, asteroid, komet, planet-planet kerdil/katai, dan satelit-satelit alami.
Tata surya dipercaya terbentuk semenjak 4,6 milyar tahun yang lalu dan merupakan hasil penggumpalan gas dan debu di angkasa yang membentuk matahari dan kemudian planet-planet yang mengelilinginya.
Tata surya terletak di tepi galaksi Bima Sakti dengan jarak sekitar 2,6 x 1017 km dari pusat galaksi, atau sekitar 25.000 hingga 28.000 tahun cahaya dari pusat galaksi. Tata surya mengelilingi pusat galaksi Bima Sakti dengan kecepatan 220 km/detik, dan dibutuhkan waktu 225–250 juta tahun untuk untuk sekali mengelilingi pusat galaksi. Dengan umur tata surya yang sekitar 4,6 milyar tahun, berarti tata surya kita telah mengelilingi pusat galaksi sebanyak 20–25 kali dari semenjak terbentuk.
Tata surya dikekalkan oleh pengaruh gaya gravitasi matahari dan sistem yang setara tata surya, yang mempunyai garis pusat setahun kecepatan cahaya, ditandai adanya taburan komet yang disebut awan Oort. Selain itu juga terdapat awan Oort berbentuk piring di bagian dalam tata surya yang dikenali sebagai awan Oort dalam.
Disebabkan oleh orbit planet yang membujur, jarak dan kedudukan planet berbanding kedudukan matahari berubah mengikut kedudukan planet di orbit.
Banyak hipotesis tentang asal usul tata surya telah dikemukakan para ahli, diantaranya :
Hipotesis nebula pertama kali dikemukakan oleh Immanuel Kant(1724-1804) pada tahun 1775. Kemudian hipotesis ini disempurnakan oleh Pierre Marquis de Laplace pada tahun 1796. Oleh karena itu, hipotesis ini lebih dikenal dengan Hipotesis nebula Kant-Laplace. Pada tahap awal tata surya masih berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu, es, dan gas yang disebut nebula. Unsur gas sebagian besar berupa hidrogen. Karena gaya gravitasi yang dimilikinya, kabut itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu. Akibatnya, suhu kabut memanas dan akhirnya menjadi bintang raksasa yang disebut matahari. Matahari raksasa terus menyusut dan perputarannya semakin cepat. Selanjutnya cincin-cincin gas dan es terlontar ke sekeliling matahari. Akibat gaya
gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring dengan penurunan suhunya dan membentuk planet dalam. Dengan cara yang sama, planet luar juga terbentuk.
Hipotesis planetisimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlain dan Forest R. Moulton pada tahun 1900. Hipotesis planetisimal mengatakan bahwa tata surya kita terbentuk akibat adanya bintang lain yang hampir menabrak matahari.
Hipotesis Pasang Surut Bintang
Hipotesis pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James Jean dan Herold Jaffries pada tahun 1917. Hipotesis pasang surut bintang sangat mirip dengan hipotesis planetisimal. Namun perbedaannya terletak pada jumlah awalnya matahari.
Hipotesis kondensasi mulanya dikemukakan oleh astronom Belanda yang bernama G.P. Kuiper (1905-1973) pada tahun 1950. Hipotesis kondensasi menjelaskan bahwa tata surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa.
Hipotesis bintang kembar awalnya dikemukakan oleh Fred Hoyle (1915-2001) pada tahun 1956. Hipotesis mengemukakan bahwa dahulunya tata surya kita berupa dua bintang yang hampir sama ukurannya dan berdekatan yang salah satunya meledak meninggalkan serpihan-serpihan kecil.
Lima planet terdekat ke Matahari selain Bumi (Merkurius, Venus, Mars, Yupiter dan Saturnus) telah dikenal sejak zaman dahulu karena mereka semua bisa dilihat dengan mata telanjang. Banyak bangsa di dunia ini memiliki nama sendiri untuk masing-masing planet.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pengamatan pada lima abad lalu membawa manusia untuk memahami benda-benda langit terbebas dari selubung mitologi. Galileo Galilei (1564-1642) dengan teleskop refraktornya mampu menjadikan mata manusia "lebih tajam" dalam mengamati benda langit yang tidak bisa diamati melalui mata telanjang.
Karena teleskop Galileo bisa mengamati lebih tajam, ia bisa melihat berbagai perubahan bentuk penampakan Venus, seperti Venus Sabit atau Venus Purnama sebagai akibat perubahan posisi Venus terhadap Matahari. Penalaran Venus mengitari Matahari makin memperkuat teori heliosentris, yaitu bahwa matahari adalah pusat alam semesta, bukan Bumi, yang digagas oleh Nicolaus Copernicus (1473-1543) sebelumnya. Susunan heliosentris adalah Matahari dikelilingi oleh Merkurius hingga Saturnus.
Teleskop Galileo terus disempurnakan oleh ilmuwan lain seperti Christian Huygens (1629-1695) yang menemukan Titan, satelit Saturnus, yang berada hampir 2 kali jarak orbit Bumi-Yupiter.
Perkembangan teleskop juga diimbangi pula dengan perkembangan perhitungan gerak benda-benda langit dan hubungan satu dengan yang lain melalui Johannes Kepler (1571-1630) dengan Hukum Kepler. Dan puncaknya, Sir Isaac Newton (1642-1727) dengan hukum gravitasi. Dengan dua teori perhitungan inilah yang memungkinkan pencarian dan perhitungan benda-benda langit selanjutnya
Pada 1781, William Hechell (1738-1782) menemukan Uranus. Perhitungan cermat orbit Uranus menyimpulkan bahwa planet ini ada yang mengganggu. Neptunus ditemukan pada Agustus 1846. Penemuan Neptunus ternyata tidak cukup menjelaskan gangguan orbit Uranus. Pluto kemudian ditemukan pada 1930.
Pada saat Pluto ditemukan, ia hanya diketahui sebagai satu-satunya objek angkasa yang berada setelah Neptunus. Kemudian pada 1978, Charon, satelit yang mengelilingi Pluto ditemukan, sebelumnya sempat dikira sebagai planet yang sebenarnya karena ukurannya tidak berbeda jauh dengan Pluto.
Para astronom kemudian menemukan sekitar 1.000 objek kecil lain di belakang Neptunus (disebut objek trans-Neptunus) yang juga mengelilingi Matahari. Di sana mungkin ada sekitar 100.000 objek serupa yang dikenal sebagai objek Sabuk Kuiper (Sabuk Kuiper adalah bagian dari objek-objek trans-Neptunus). Belasan benda langit termasuk dalam Obyek Sabuk Kuiper di antaranya Quaoar (1.250 km pada Juni 2002), Huya (750 km pada Maret 2000), Sedna (1.800 km pada Maret 2004), Orcus, Vesta, Pallas, Hygiea, Varuna, dan 2003 EL61 (1.500 km pada Mei 2004).
Penemuan 2003 EL61 cukup menghebohkan karena Obyek Sabuk Kuiper ini diketahui juga memiliki satelit pada Januari 2005 meskipun berukuran lebih kecil dari Pluto. Dan puncaknya adalah penemuan UB 313 (2.700 km pada Oktober 2003) yang diberi nama oleh penemunya Xena. Selain lebih besar dari Pluto, obyek ini juga memiliki satelit.
Daftar planet dan jarak rata-rata planet dengan matahari dalam tata surya adalah seperti berikut:
57,9 juta kilometer | |
108,2 juta kilometer | |
149,6 juta kilometer | |
227,9 juta kilometer | |
778,3 juta kilometer | |
1.427,0 juta kilometer | |
2.871,0 juta kilometer | |
4.497,0 juta kilometer |
Terdapat juga lingkaran asteroid yang kebanyakan mengelilingi matahari di antara orbit Mars dan Jupiter.
Karena rotasinya terhadap sumbu masing-masing, garis khatulistiwa menjadi lingkar terpanjang yang terdapat di setiap planet dan bintang.
Download file saya di ziddu
Download Link : |
Minggu, 22 Agustus 2010
Bilangan
Daftar isi[sembunyikan] |
[sunting]Angka, bilangan, dan nomor
[sunting]Jenis bilangan-bilangan Sederhana
[sunting]Konsep Hingga Terhitung dan Tak Terhitung
[sunting]Benda apakah sebuah bilangan itu?
1
[sunting]Lihat pula
Analisis Matematika
Analisis matematika
Aljabar
Daftar isi[sembunyikan] |
[sunting]Jenis-jenis Aljabar
- Aljabar dasar, yang mencatat sifat-sifat operasi bilangan riil, menggunakan simbol sebagai "pengganti" untuk menandakan konstanta dan variabel, dan mempelajari aturan tentang ungkapan dan persamaan matematis yang melibatkan simbol-simbol tersebut.
- Aljabar abstrak, yang secara aksiomatis mendefinisikan dan menyelidiki struktur aljabarseperti kelompok matematika, cincin matematika dan matematika bidang.
- Aljabar linear, yang mempelajari sifat-sifat khusus ruang vektor (termasuk matriks).
- Aljabar universal, yang mempelajari sifat-sifat yang dimiliki semua struktur aljabar.
- Aljabar komputer, yang mengumpulkan manipulasi simbolis benda-benda matematis.
[sunting]Pengertian bentuk aljabar
[sunting]Bentuk-bentuk aljabar
[sunting]Persamaan dan pertidaksamaan linear
- Persamaan Linear Satu Variabel
- Ruas kiri dan ruas kanan dapat ditambahkan atau dikurangi bilangan yang sama
- Ruas kiri dan ruas kanan dapat dikalikan atau dibagi dengan bilangan yang sama.
r:10
r + 3 - 3 = 10 - 3 (sama sama dikurangi dengan bilangan yang sama yaitu 3) r = 7
3p / 3 = 12/3 (sama-sama dibagi dengan bilangan yang sama yaitu 3) p = 4
- Pertidaksamaan Linear satu variabel
- Ruas Kiri dan kanan dapat ditambah, dikurangi, dikali, atau dibagi bilangan yang sama
- jika variabel bertanda minus, harus diganti menjadi positif dengan mengali bilangan negatif dan membalikan tanda
5v - 7 + 7 > 23 + 7 5v / 5 > 30 / 5 v > 6
-2a / -2 > 10 / -2 a > -5